Taman Balekambang Destinasi Wisata yang Luar Biasa
Wisata Solo Taman Balekambang Wisata Yang Sangat Bagus
Wisata solo taman balekambang wisata yang sangat bagus – Taman Balekambang adalah taman yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII untuk kedua putrinya, yaitu GRAy Partini dan GRAy Partinah. Oleh karena itu, dua patung dari putri ini juga diletakkan di dalam taman.
Apa Yang Sedang Terjadi Di Sugar Rush 1000 Mahjong Ways Skema Tingkat Atas Yang Belum Pernah Ada Pola Andalan Untuk Pemula Jackpot Untuk Semua Pemain slot-deposit-pulsa peluang-jackpot-menguntungkan rtp-live-paling-update cheat-gacor-hasil-melimpah starlight-princess perjalanan-dewa-gates-of-olympus terbukti-jepe-mahjong-wins-3-scatter-hitam game-pg-soft-bawa-rezeki rtp-dalam-game-online game-parlay-gampang-tembus mahjong-menjadi-sebuah-game-terbaik memanfaatkan-rtp-live-di-mahjong teknik-sugar-rush-sensational anti-rugi-main-slot main-slot-candy-corner slot-cuan-songkran-splash slot-online-server-global rtp-slot-tergacor-2024 meraih-jackpot-mahjong-ways starlight-princess-x500 slot-deposit-dana permainan-slot-habanero slot-gatotkaca-x250 cara-bermain-sweet-bonanza kemenangan-situs-toto-macau rahasia-kemenangan-mahjong-ways awal-kemenangan-mahjong-ways logo-scatter-hitam-mahjong-ways slot-gacor-scatter-hitam kunci-scatter-hitam-mahjong-ways
Selain itu, wisata solo taman yang terbagi dua juga diberi nama sesuai dengan nama kedua putri, yaitu Partinah Bosch yang merupakan semacam hutan kota, dan Partini Tuin, yang merupakan kolam air. Taman ini terletak di Jl. Ahmad Yani, Surakarta dengan area seluas 9,8 Ha dan dibuka untuk umum mulai pukul 07.00 sampai pukul 18.00 WIB setiap hari.
Wisata taman Balekambang di Solo ini, pada awalnya bernama Partini Tuin dan Prtinah Bosch yang dibangun oleh KGPAA Mangkunegara VII pada tanggal 26 Oktober 1921. Taman ini dibangun karena rasa sayang kepada kedua putrinya.
GRAy Partini Husein Djayaningrat dan GRAy Partinah Sukanta, maka dibuatlah sebuah taman dengan mengabadikan nama keduanya. Wisata solo jawa tengah Taman Balekambang memadukan konsep Eropa dan Jawa yang sangat menakjubkan untuk dinikmati bahkan dijadikan sebuah liburan.
Taman ini terdiri atas dua area. Area yang pertama dinamakan Partini Tuin atau Taman Air Partini, berfungsi sebagai penampungan air untuk membersihkan kotoran-kotoran yang ada di dalam kota juga digunakan untuk bermain perahu.
Area yang kedua bernama Partnah Bosch artinya Hutan Partinah yang ditanami tumbuhan langka seperti kenari, beringin putih, beringin sungsang, dan apel coklat. Fungsi dari taman kota ini adalah sebagai resapan dan paru-paru kota.
Informasi Tentang Wisata Solo Taman Balekambang
Taman Balekambang Solo adalah salah satu ruang terbuka hijau di Kota Bengawan. Taman peninggalan K.G.P.A.A. Mangkunagara VII ini dibangun pada 1921. Bangunan di taman seluas 9,8 hektar ini memadukan konsep Jawa dan Eropa.
Taman ini sekarang telah menjadi kawasan wisata terpadu. Tersedia area outbond, penangkaran hewan, tanaman langka, konservasi sejarah, serta panggung seni budaya. Sangat tepat dijadikan tujuan wisata keluarga ketika berada di Solo.
Harga Tiket Masuk Taman Balekambang Solo, Para pengunjung yang hendak menikmati pesona taman ini tidak dikenakan biaya. Taman Balekambang menjadi ruang terbuka yang bisa diakses siapapun sesuai prinsip kemanfaatan publik.
Pada mulanya taman ini tidak buka untuk umum pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegara VII, baru pada era KGPAA Mangkunegara VIII Taman Balekambang mulai dibuka untuk umum. Sejak itu mulai diselenggarakan beragam kesenian untuk rakyat seperti ketoprak lesung. Kesenian ini ialah ketoprak yang diiringi dengan alunan musik lesung.
Pada tahun 2008 dilakukan revitalisasi atas Taman Balekambang. Setelah itu Taman Balekambang mulai dimultifungsikan sebagai taman seni & budaya, taman botani, taman edukasi, dan taman rekreasi.
Taman ini menjadi simbol besarnya kecintaan seorang ayah kepada putrinya. Taman Balekambang yang didirikan pada 26 Oktober 1921 merupakan persembahan Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, Gusti Raden Ayu Partini Husein Djayadiningrat dan Gusti Raden Ayu Partinah Sukanta.
Ketika awal didirikan, taman yang asri ini belumlah dinamakan Taman Balekambang. Ada dua nama yang disematkan pada taman ini, karena taman ini memang terdiri dari dua bagian. Yang pertama adalah Partini Tuin (Taman Air Partini), sementara yang kedua adalah Partinah Bosch (Hutan Partinah).
Di Partini Tuin, terdapat sebuah kolam besar dan sebuah kolam renang dengan dua buah balai. Balai pertama bernama Bale Apung. Di masa awal didirikan, balai ini digunakan sebagai tempat bersantai, berkumpulnya anggota keluarga kerajaan. Balai ini pula yang menjadi alasan penamaan “Balekambang”.
Di kolam besar ini, juga terdapat jasa penyewaan perahu yang dapat digunakan pengunjung untuk berkeliling kolam. Selain itu, pada waktu-waktu tertentu, kolam ini digunakan sebagai arena lomba pemancingan.
Balai satu lagi bernama Bale Tirtayasa. Di masa lalu, balai ini berfungsi sebagai tempat berganti pakaian anggota kerajaan yang ingin berenang. Di depan balai ini, terdapat sebuah kolam renang yang saat ini sudah tidak lagi dapat digunakan.
Keragaman Yang Juga Menjadi Sampingan Dalam Wisata Solo Taman Balekambang
Beralih ke bagian taman yang lain, Partinah Bosch merupakan taman indah yang menyimpan berbagai koleksi tanaman langka, seperti beringin putih, beringin sungsang, kenari, dan lainnya. Di taman ini, hidup dengan bebas kawanan angsa, kera, dan rusa. Pengunjung pun dapat duduk-duduk santai di bangku-bangku yang disediakan di sekitar area taman.
Jika ingin berkeliling taman tanpa berjalan kaki, di sini terdapat jasa penyewaan kereta wisata. Ada kereta yang harus digenjot oleh para penumpangnya, ada pula kereta yang ditarik oleh kuda. Taman ini pun dilengkapi dengan fasilitas wifi gratis.
Di bagian paling belakang, terdapat Taman Reptil Balekambang. Taman ini baru diresmikan pada tahun 2012. Hadirnya taman ini tidak terlepas dari banyaknya komunitas pecinta reptil yang berkumpul di Taman Balekambang. Karena komunitas tersebut tidak memiliki tempat yang tetap, dibangunlah taman reptil ini.
Seluruh koleksi yang ada di taman reptil ini merupakan sumbangan dari komunitas pecinta reptil. Selain itu, perawatan sehari-hari koleksi reptil di sini juga menjadi tanggung jawab komunitas pecinta reptile karena sangat dijaga.
Tidak hanya berbagai jenis reptil, di Taman Reptil Balekambang juga terdapat batu istimewa yang bernama Batu Asmara. Batu Asmara merupakan pecahan meteor yang jauh di sekitar Kota Solo. Di kawasan Taman Balekambang, terdapat dua Batu Asmara. Satu di dalam Taman Reptil Balekambang, sementara satu lagi di sebelah timur Taman Balekambang.
Tidak sekadar tempat bersantai, Taman Balekambang juga menjadi salah satu tempat berkembangnya berbagai seni asal Kota Solo. Di sini, terdapat dua tempat pertunjukan, panggung luar dan gedung pertunjukan.
Panggung luar mampu menampung sekitar 1.000 penonton. Panggung ini biasa digunakan untuk pementasan Sendratari Ramayana setiap malam bulan purnama. Pertunjukan ini terbuka untuk umum, tidak dipungut bayaran. Selain itu, pertunjukan musik keroncong, tembang kenangan, serta musik-musik lainnya pun sering diadakan di panggung ini.
Sementara, gedung pertunjukan mampu menampung sekitar 300 penonton. Gedung pertunjukan ini menjadi tempat rutin diadakan pagelaran ketoprak, setiap Sabtu malam. Kelompok ketoprak sudah berkembang di Taman Balekambang sejak akhir 1970-an.
Bahkan, kelompok ketoprak yang berkembang di taman ini mampu menghasilkan komedian ternama, seperti Nunung, Mamiek Prakoso, dan Gepeng yang menjadi sebuah penghibur utama yang hadir dalam peranan itu.
Pada awal dibangun, Taman Balekambang hanya dapat diakses oleh anggota keluarga kerajaan. Baru pada masa pemerintahan Kanjeng Gusti Pangeran Aryo Adipati VIII taman ini dibuka untuk umum. Dalam perjalanannya, taman ini sempat ditinggalkan dan tidak terurus. Revitalisasi Taman Balekambang dilakukan Pemerintah Kota Solo pada 2007.
Secara keseluruhan, Taman Balekambang memiliki luas 9,8 hektare. Sampai saat ini, baru bagian barat taman yang selesai direvitalisasi (seluas 5,4 hektare). Untuk masuk ke taman ini, pengunjung tidak dipungut biaya masuk. Pengunjung cukup membayar tiket parkir.